Acne rosasea dapat menyebabkan hipertrofi kelenjar sebasea, disertai penebalan hidung (rinofima) yang muncul permanen. Terdapat juga kecenderungan genetis pada populasi berkulit terang khususnya yang rentan, mengalami acne rosasea. Gejala yang terjadi adalah pada seorang individu dapat timbul bercmacam-macam lesi. Lesi dapat berupa komedo terbuka, komedo tertutup, nodus, pustul, kista dan jaringan parut. Lesi biasanya terdapat di wajah, punggung, dan bahu.
Pada wanita acne meningkat sebelum atau selama periode haid sewaktu kadar estrogen terendah. Pada acne rosasea, wajah dapat kembali merah terang, bahkan bila terpajan sedikit sinar matahari atau alkohol, dan papul serta pustul dapat timbul.
Komplikasi yang terjadi pada jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang prah. Rasa tidak percaya diri dapat terganggu meski kondisi tidak terlalu buruk. Pada acne rosasea, rinofima dapat muncul.
Komplikasi yang terjadi pada jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang prah. Rasa tidak percaya diri dapat terganggu meski kondisi tidak terlalu buruk. Pada acne rosasea, rinofima dapat muncul.
0 komentar:
Posting Komentar